Jumat, 14 Februari 2014

Surat Balasan dari Stiletto


Ketika Stilo pertama kali baca surat ini, Stilo sebal. Hahaha. Beneran deh Mbak Arin ini suratnya mak-jleb-jleb-jleb. Banyak kritik dan saran di suratnya, tapi Stilo menyimpulkan bahwa Mbak Arin ini benar-benar sudah kenal Stilo luar dalam. Sampai tahu hal-hal kecil seperti tinta yang kadang kurang jelas, dan kualitas kertas yang beda-beda. Sepertinya Stilo sekalian jawab singkat ya biar teman-teman yang baca juga tidak langsung mengambil kesimpulan tertentu (hehe). 



Ini poin-poinnya:
  1. Stilo sebagai penerbit baru memang berharap bukunya akan banyak dibaca pembaca dengan membuat harga yang sedikit miring, konsekuensinya memang kualitas kertas tidak sebagus buku-buku yang harganya lebih mahal. Namun demikian, Stilo akan terus berbenah, Stilo akan berusaha memberikan buku dengan kualitas produksi bagus tapi harga tetap aman di kantong. Oia, kualitas kertas setiap buku yang diterbitkan Stiletto memang beda-beda.
  2. Mbak Herlina P Dewi terlihat sebagai single fighter? Masa sih? :) Mungkin karena memang personil Stilo masih sangat sedikit jadi yang kelihatan dia lagi-dia lagi :) Tapi, kalau diperhatikan, setiap kali artikel Stilo nongol di website, Stilo selalu mencantumkan siapa penulis artikel tersebut, juga di surat-surat yang Stilo kirim keluar, tidak melulu nama Mbak Herlina yang tercantum di sana.
  3. Masalah royalti penulis pemula 8%, Stilo menganggap bahwa ini bentuk apresiasi Stiletto kepada kinerja dan kiprah penulis. Semakin berpengalaman, Stilo memberikan royalti yang lebih besar, bahkan Stilo tidak sungkan untuk memberikan royalti lebih dari 10% loh. Namun, jika ini dianggap kurang fair, nanti akan Stilo pikirkan ulang lagi. Tapi bentar, banyak juga loh penerbit yang memberikan royalti di bawah 8% malah. Hehe *pembelaan* But, overall, Stilo ucapkan banyak terima kasih atas semua masukan, pujian, dan juga kritiknya. Untuk pujian-pujiannya, nggak usah ditanggapi ya. Hehehe

Kutipan surat yang Stilo suka:

“Saya salut juga pada respon cepat pada setiap email yang masuk. Termasuk juga pada email pengiriman naskah. Benar-benar sesuai janji dijawab dalam 1 bulan, baik diterima ataupun ditolak. Ini sesuai pengalaman saya, pernah mengirimkan naskah dan 1 bulan kemudian ditolak. Sedih tapi ikhlas, karena tidak menunggu lama-lama.”


Surat balasan ini bagian dari pengumuman di 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar